Text
Namaku Merah
Namaku Merah Kirmizi adalah sebuah novel buatan Orhan Pamuk, sastrawan Turki. Orhan Pamuk telah memenangi Hadiah Nobel pada tahun 2006. Tokoh Utama pada novel ini adalah seorang seniman Turki dari Kesultanan Utsmaniyah. Kejadian bergulir saat seorang pelukis ditemukan terbunuh, seperti tertulis di Bab I (Aku adalah seorang Mayat). Sudut pandang narator novel berubah setiap bab, dan pembaca akan menemukan kata-kata tak terduga dari seorang mayat, koin dan karpet merah. Novel ini menyampuradukkan ketegangan misteri, cinta dan teka-teki filosofis, membuka jendela kekuasaan Sultan Murad III pada musim dingin tahun 1591 di Istanbul. Enishte Effendi, paman dari ibu si Hitam, sedang membaca Buku Jiwa karanagn Ibnul Qayyim al-Jauziyah. Novel dimulai dengan cerita matinya Enishte Effendi dan perjalanan nyawanya. Buku Jiwa sendiri adalah buku yang membahas tentang perjalanan sebuah jiwa ke alam selanjutnya yang dipakai oleh sebagian umat Islam sebagai acuan. Di Buku Jiwa dijelaskan bahwa yang mati dapat mendengar yang hidup.
Tidak tersedia versi lain